Seize The Day :: Seperti yang dilantunkan oleh Matt Shadow dari Avenged Sevenfold

May 19, 2010


"I see my vision burn, i feel my memories fade with time.. But i'm too young too worry (a melody, a memory, or just one picture)

Sepenggal lirik lagu dari Avenged Sevenfold berjudul "Seize The Day" membawa saya ke banyak pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung habis untuk dipertanyakan, entah kepada siapa, atau mungkin lebih tepatnya kepada diri saya sendiri. Ya.. pada akhirnya.. semua pertanyaan itu saya pertanyakan kepada diri saya sendiri. Seperti ; "Bagaimana dengan besok?", atau "Selama setahun ini sudah melakukan yang terbaik atau belum?", atau "Bagaimana dengan target yang tahun lalu? sudah tercapai atau belum?"

Seperti dilantunkan oleh Matt Shadow, "But i'm too young too worry.." tapi apakah iya saya terlalu muda untuk terlalu khawatir dengan urusan setahun yang lalu? atau setahun ke depan? Oke saya akan mengaku.. saya iri dengan kehidupan teman-teman atau orang-orang yang ada di sekeliling saya yang notabene seusia, satu umur, satu generasi yang sama. Lalu teringatlah peribahasa itu ; "Rumput tetangga akan selalu terlihat lebih hijau dibandingkan dengan rumput di halaman sendiri." padahal kalau saya menengok dan mengamati rumput di halaman saya tidak kalah bagusnya dengan rumput tetangga, jadi apa yang salah?

Saya hanya bisa menjawab (dan ini hanya perkiraan belaka-red) bahwa sudut pandang cara saya berpikir dengan mereka itu berbeda. Saya lebih memilih rumput saya untuk tumbuh ala kadarnya, sedangkan mereka memberi rumput mereka pupuk yang berkualitas sehingga tumbuh menjadi halaman yang penuh dengan rumput yang indah dan terawat. Jadi pada saat rumput mulai melayu mereka akan mudah mengambilnya, sedangkan saya.. akan bersusah payah mencari mana yang masih segar dan tidak. (Apakah itu sudut pandang? well.. menurut saya seperti itu..red)

Saya tidak memiliki banyak teman dekat, hanya beberapa orang yang saya sebut 'sahabat' dan memberikan mereka tempat paling eksklusif di hati-pikiran-dan juga keseharian saya. Oh dan juga dalam setiap doa-doa saya tentunya :) Sebutlah Pemuda A, seorang manager sukses, meraih segala yang ia miliki sekarang dengan penuh kerja keras dan kesungguhan, kejujuran juga tentunya, tapi percayalah.. anda tidak akan menyangka bahwa dulunya Pemuda A hanyalah seorang penikmat musik punk yang doyan tidur di jalanan, dan bukan tipikal calon menantu kesayangan keluarga anda. Simsalabim..!! hanya perlu beberapa tahun, Pemuda A berubah menjadi seorang Eksekutif muda nan tampan rupawan yang nggak doyan lagi tidur di jalanan, namun pada dasarnya dia tetap pribadi yang sama.

Kami bersahabat lebih dari 10 tahun, sudah sangat saling mengenal watak masing-masing. Tanpa harus membuka mulut atau bercerita panjang lebar, kami sudah mengetahui masalah apa yang sedang kami hadapi. Berbicara hanya pada saat salah satu dari kami berhenti bicara, menyediakan pundak selama berjam-jam tanpa mengeluh kesemutan, menjadi tempat sampah yang tak ternilai harganya tanpa saya harus merasa harus membongkar kembali apa yang sudah saya buang ke dalamnya, dia akan otomatis memberitahu apa yang telah saya buang dan lewatkan di dalam tempat sampah tersebut. Dia yang tak akan pernah tergantikan posisinya oleh siapapun. Dia yang terbaik yang pernah saya miliki.

Kami berdua hanyalah manusia-manusia yang dipenuhi tenggat waktu bernama TARGET HIDUP, kami berdua berubah seiring dengan kebutuhan hidup yang makin lama makin tak terelakkan. Kami berdua tak bisa sebebas dulu untuk hanya sekedar minum bir bersama sambil bercerita tanpa blekberi berbunyi yang menandakan bahwa kami tak lagi memiliki cukup banyak waktu. Kami berdua manusia yang tak lagi sama dalam intensitas waktu.

Lalu sampailah saya disini.. di persimpangan dari sekian banyak pertanyaan-pertanyaan dalam hidup saya yang sampai saat ini belum terjawab. Beberapa dari pertanyaan ini sangatlah kekanak-kanakan, jadi harap maklum.

- Pertanyaan 1 : Mengapa setiap manusia harus berubah? teringat salah satu quote paling terkenal dan paling sering saya ucapkan ; "PEOPLE DOES CHANGE"

-
Pertanyaan 2 : Mengapa seorang manusia tidak akan pernah puas akan apa yang telah ia miliki di dalam hidupnya dan mencari-cari untuk lebih dan lebih lagi? saya suka sekali dengan satu lagu milik Rolling Stones "I Can't Get No Satisfaction" tapi tetap mempertanyakan hal tersebut.

- Pertanyaan 3 : Mengapa sulit sekali untuk mendapatkan kebahagiaan yang HAKIKI? lalu apakah kebahagiaan yang HAKIKI itu? tolong jabarkan!

- Pertanyaan 4 : Bagaimana caranya anda tetap dapat berteman atau membuka diri untuk hubungan pertemanan yang baru, ketika anda sudah berkali-kali dikhianati oleh sahabat- sahabat anda sendiri?

4 Pertanyaan yang terus-menerus saya pertanyakan dalam hidup saya, dan sampai detik ini saya belum mendapatkan jawaban yang PASTI dan dapat meyakinkan diri saya. Ketika saya merasa saya mulai kehilangan beberapa sahabat dari dalam inner circle hidup saya, saya berusaha mengevaluasi dan mengkoreksi diri saya. Apakah saya masih pantas untuk mereka sebut sebagai sahabat mereka? atau.. bagaimana dengan hanya sekedar teman? Apa definisi seorang teman dan seorang sahabat? apa yang membuatnya berbeda?

Detik ini.. saya tak lagi memiliki sahabat, baik si Pemuda A maupun yang lainnya. Saya masih mencoba menjalani hari tanpa kehadiran sang sahabat, berat memang, tapi hidup harus terus berjalan baik itu sendiri ataupun bersama mereka. Dan akhirnya saya menyadari, bahwa saya pun sudah berubah..



Coretan ini terinspirasi dari lagu Seize The Day milik Avenged Sevenfold dan juga satu kaleng bir serta satu bungkus rokok yang terlihat sangat sepi di mata saya.. namun pada saat ini, mereka yang satu-satunya bertahan di dalam kehidupan saya.

Dedicated to the only one best friend NIXON, man.. i don't know where are you now, so i'll stay here until you comeback home. XOXO







You Might Also Like

0 comments