Perkenalkan.. si 38 kg dan si 55 kg :)

May 16, 2010




Bukannya sok percaya diri dan paling keren, tapi percayalah berat badan saya pernah 38 kg dengan perut yang sixpacks, lengan saya yang tak bergoyang-goyang mengerikan ketika saya berdansa di club, tak perlu beli underwear baru setiap 3 bulan sekali karena benangnya mulai bermunculan, dan juga lebih gampang berlari ketika saya ingin berlari. Namun apalah daya berat badan saya sekarang 55kg dengan kurun waktu 6 tahun, saya menambah 17 kg secepat kilat. DUUAARR!!! tanpa permisi, tanpa pamit masuk ke dalam tubuh saya, si 17 kg seenaknya bersarang di tubuh saya yang hampir berusia 25 tahun, dan saya belum memiliki anak.

Ck ck ck ck..saya rindu tubuh saya yang 38 kg, walaupun pada saat itu wajah saya tidak terlihat segar seperti sekarang ini, namun ya.. saya merindukan si 38 kg. Banyak yang berubah selama kurun waktu 6 tahun. Menikah, menunda urusan perkuliahan, bekerja membabi buta,
no vacation
, no room for private time, prioritas pada saat itu hanyalah mengurus (mantan) suami dan menghitung setiap rupiah yang akan saya belanjakan setiap bulan.
.
Dulu saya seorang maniak olahraga basket dan jogging. Kegiatan saya sebelum dan sesudah selesai sekolah adalah bermain basket dan jogging, oh ada lagi..karate dan taekwondo :D tapi hanya bertahan beberapa bulan saja. Nggak kuat sama latihan tendang-tendangannya. Setelah selesai SMA saya masuk ke sebuah universitas yang 'nyeni' banget dan mulai malas melakukan kegiata rutin tersebut, banyak godaan kawan..percaya deh..bertemu dengan lingkungan baru yang 'klik' banget sama saya, itu merupakan surga yang tiada duanya. Well..setelah akhirnya di Drop Out dari Universitas tersebut karena mulai terjebak dan terlena di dunia kerja, makin menjadilah pola hidup saya yang tidak sehat.

Setelah menghabiskan waktu untuk menjadi seorang workaholic dan sempat menikah selama 3 tahun, saya menemukan pantulan diri saya di cermin sore hari ini dan (kembali) menyadari, betapa drastisnya perubahan tubuh saya yang sangat tidak menyenangkan untuk dilihat, dan sangat mengganggu koleksi baju-baju saya yang tak dapat saya pakai dan tak terhitung jumlahnya. Cemberut, bibir mengkerut, mengerutkan dahi sejelek mungkin dan mengutuki pola hidup saya yang tidak sehat selama ini. Beberapa sahabat dan juga kekasih hati bicara ; "Gemuk itu nggak masalah, asalkan kamu sehat.." tapi menurut saya ini sangat-sangat-sangat salah :( saya harus mengucapkan selamat tinggal dengan tube dress kesayangan saya, ataupun beberapa stiletto yang baru saya pakai 2-3 kali :( saya tak tega mereka menopang berat badan saya yang sekarang ini.

Jangan tanya berapa banyak biaya yang saya keluarkan untuk membeli berbagai macam obat diet, gilanya lagi.. saya hampir mau melakukan liposuction atau operasi penyedotan lemak! thank GOD.. saya masih waras dan masih memikirkan hal lain yang lebih penting ketimbang membuang uang puluhan juta untuk melakukan itu. Mulai dari ramuan cina yang sangat terkenal namun tidak dijual bebas, sampai susu rendah lemak penurun berat badan yang sangat terkenal sudah saya coba. Saya bertanya-tanya kenapa berat badan saya tak kunjung turun??? kekasih hati membuka kulkas kecil di kamar kos saya dan berkata ; "Pocky, Coklat, Bir, Jack. D" hmm..saya tidak menyangkal kalau saya memang alcoholic, badan akan terasa gatal-gatal kalau dalam satu hari saya tidak minum bir atau any kind of alcohol :D entah sudah berapa lama saya menjadi alcoholic.

Ooohh..kembalikan si 38 kg..!!! teriak saya setiap kali bercermin setelah habis mandi ataupun sedang mencari-cari pakaian yang akan saya kenakan hanya untuk sekedar hang out bersama kekasih hati, yang tak bosan-bosannya membesarkan hati saya. Jujur saya sempat putus asa untuk mencari cara lain untuk menurunkan berat badan saya kembali seperti 6 tahun yang lalu. Saya membaca sebuah artikel di salah satu majalah fashion terkenal tentang anorexia dan eating disorder. Bukan rahasia lagi kalau banyak model-model di jagat raya ini harus memiliki dan mempertahankan Size Zero mereka, atau mereka akan mendapatkan kritikan pedas dari para pengamat fashion tanpa belas kasihan. Bayangkan..mereka hanya makan beberapa buah apel atau sayuran dengan minyak zaitun dan beberapa botol air mineral setiap hari! wow..saya pasti mati kalau melakukan itu :D saya salut dengan segala usaha keras mereka, namun tak sedikit kasus kematian tentang mereka hanya karena anorexia dan eating disorder.

Wanita di belahan dunia manapun akan selalu menuntut dirinya lebih keras lagi dari sebelumnya untuk mendapatkan berat badan yang ideal. Atau wajah yang putih bersih merona, atau High Heels dan Stiletto yang menunjang penampilan mereka, atau perawatan tubuh minimal seminggu sekali, atau HandBag terbaru dari brand-brand ternama atau aksesoris keluaran forever 21 yang sedang digandrungi, dan masih banyak atau lagi :D karena WANITA ADALAH MAKHLUK TUHAN YANG SELALU INGIN TAMPIL SESEMPURNA MUNGKIN, entah itu untuk kepuasan dirinya sendiri, atau untuk ajang pembuktian diri, atau untuk kekasih tercinta, dan masih banyak atau (lagi) :D But Nobody's Perfect seperti jargon salah satu brand yang mengeluarkan kaos atau tas? saya lupa..disingkat menjadi NIP.

Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga beberapa teman yang cukup dekat dan juga salah satu dosen saya :D ketika wanita sudah menikah dan melahirkan anak yang notabene adalah anugerah dan juga kewajiban seorang wanita, mereka berubah menjadi sosok yang membosankan. Ironisnya saya pun mengalaminya :D bagi mereka yang tidak memiliki karir setelah menikah, mereka akan resmi menjadi ibu rumah tangga yang mempunyai kostum wajib, yaitu DASTER DAN ROL RAMBUT :D itu yang saya kenakan ketika saya sudah dirumah dan mengerjakan pekerjaan rumah. Tidak ada lagi lingerie yang menggoda, tidak ada lagi mempercantik diri demi suami yang baru pulang kerja, tidak ada lagi percakapan manis yang berujung sex yang menggairahkan, dan masih banyak tidak ada lagi ketika saya stuck dengan kostum tersebut dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Mungkin ini salah satu alasan (mantan) suami saya menjadi dingin dan saya berubah juga menjadi wanita yang dingin. Dampaknya.. saya sangat kesulitan untuk berkomunikasi dengan pikiran yang jernih dan hati yang lapang :D

Ketika saya menjadi single kembali, saya berjanji akan memperbaiki inner dan outter look saya mulai berolahraga lagi, tapi bukan basket :D saya lebih memilih yoga dan jogging (hanya di parkiran kos saya saja :D) yah..memang belum ada perubahan signifikan sih..saya juga sudah tidak se-alcoholic dulu, saya minum bir dan jenis alkohol lainnya minimal seminggu sekali, itupun pada saat weekend dengan kekasih hati ;) lambung dan liver saya sudah sangat menolak dan memberikan alarm yang sangat nyata ketika saya terlalu banyak minum alkohol :D well.. saya sudah tidak muda lagi,bukan? Di usia yang 24 tahun, saya harus kembali menata pola hidup saya, dan menghentikan semua kebiasaan buruk saya, namun saya belum bisa menghentikan merokok :D . Entah sejak kapan, saya menganggap rokok sebagai sahabat yang tak kenal situasi dan kondisi, ia tak akan protes ataupun komentar ketika saya menghujat-hujat penuh emosi di depan batang filternya :D

Saya masih merindukan si 38 kg dan berharap penuh usaha akan bisa membuang si 17 kg segera pergi dari tubuh saya dengan cara yang paling sehat dan paling benar. Tidak melalui jalan pintas yang kadang pada akhirnya hanya akan mengecewakan. Saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa tinggal di 55 kg dan masih bisa beraktifitas, berkreatifitas, bersosialisasi tanpa harus merugikan orang di sekitar saya.


Coretan ini terinspirasi dari cermin yang menempel di dalam lemari baju saya dan juga beberapa tube dress dan juga beberapa stiletto yang saat ini belum bisa saya pakai lagi :D saya harap, saya dapat bersahabat dengan mereka kembali secepatnya. Dan juga sepotong cerita dari salah satu dosen saya di kampus, Bapak Jl Nawan, you're truly inspired me sir ;)


You Might Also Like

0 comments