#5

May 19, 2014

Setiap kali kelelahan, saya mengambil paused time sejenak, dengan niatan "berjalan kaki" sebentar dan mengamati sekeliling saya. Yang terjadi biasanya kepala saya makin riuh. Makin merunuti setiap hal yang sudah terjadi satu per satu. Apa-apa saja yang menurut saya salah, apa-apa saja yang terlewat, siapa-siapa saja yang sudah saya kecewakan dan siapa-siapa saja yang masih merasa tidak puas atas kinerja saya.

Lantas saya menemukan diri saya sendiri diantara semua hal diatas tersebut. Saya menjadi bagian dari yang terlewat, salah dan mengecewakan. Istirahat sejenak itu tak lagi menjadi istirahat. Rasa tak berpuas diri makin banyak, rasa ingin segera bergegas lari dan menyelesaikannya satu per satu menyeruak. Namun acap kali nafas tak mampu lagi dihembuskan, daya dan upaya tak mampu lagi bernegosiasi. Dan.. waktu.. akan selalu tak berkompromi.

Tak pernah menyaksikan matahari terbit dan tenggelam, semuanya berjalan dengan sangat cepat, sekejapan mata dapat hilang tak berbekas. Meninggalkan getir yang terus menerus dicecap sepanjang waktu, sambil menyesap bir yang tak lagi dingin dan air mata yang telah mengering.

Lantas, sudah berapa banyak momen yang saya lewatkan sampai detik ini?

You Might Also Like

0 comments