Hidup Memang Sebercanda Itu

July 15, 2022

 

(Credit: Pexels)

Banyak hal dalam hidup yang nggak mutlak, saklek kayak matematika. Atau mungkin ada ilmu lain yang kayak matematika, saklek, bahwa 1 + 1 = 2. Hidup nggak kayak gitu, nggak peduli sudah semaksimal apapun berusaha, dan nggak peduli elo sudah jatuh-bangun berapa ratus kali, hidup akan senantiasa ngasih lo kejutan nggak terduga, nggak terprediksi.

Hidup dan realitasnya pun nggak akan bisa adil dari sudut pandang lo sebagai manusia yang menjalaninya. Hidup hanya akan adil dan berimbang dari sudut pandangnya sendiri. Ketika ada satu yang tumbang demi mengorbankan hajat hidup orang banyak, ya itu adalah langkah paling terbaik, demi mencapai keseimbangan. Keseimbangannya pun nggak akan saklek dan akan begitu terus, pasti akan ada penyesuaian kembali, nggak tahu kapan.

Saat yang tumbang menjadi martir, dan pemangku jabatan berganti di era yang baru, semua orang bakal dapat giliran buat jadi nakhoda sementara. Apa-apa yang dirasa dan dilihat sudah usang, dan tak lagi sesuai dengan gaya permainan atau keinginan, sudah akan pasti bakal diganti. Ini bukanlah hal yang baru bukan? Regenerasi harus senantiasa dilakukan. Legacy harus diteruskan kepada yang berhak dan kerap membuktikan, bahwa mereka nggak akan goyah dengan hantaman apapun. Termasuk kepercayaan diri yang sering kali turun-naik nggak tahu diri.

Hidup memang sebercanda itu. Kadang menyenangkan tertawa bersamanya, nggak jarang justru malah dark comedy yang disuguhkan bikin level sarkasme dan getir yang mampir, meruntuhkan segala kekuatan yang sudah dihimpun sedemikian rupa. Tergantung kita mau berlama-lama di sebelah mana. Buat gue, lelucon dan komedi sudah menjadi salah satu coping mechanism yang gue pelihara sebaik mungkin. Karena gue rasa, sudah seharusnya kita nggak melulu menangisi hal-hal nggak adil yang terjadi di hidup kita. Karena yah... hidup memang sebercanda itu.

Agility doang nggak akan pernah cukup tanpa dibarengi kelapangan hati dan perlunya mendinginkan kepala sebelum memutuskan mau memilih yang mana. Hidup sudah memberikan sekian banyak pilihan dan ruang kemungkinan, kita yang punya kontrol penuh saat mengambilnya, make it count, because there'll be no turning back. Doraemon dengan segala macam alat ajaibnya itu fiksi.

Hidup memang sebercanda itu, kita mau pilih tertawa sebentar sambil mengelus dada menyimpan ngilu di hati yang kita rasakan, atau justru mau berlama-lama menikmatinya. Apapun itu, make it count.


Ubud, 15th July 2022
"God Save Me" - Machine Gun Kelly

You Might Also Like

0 comments