GNR Live In Jakarta : Penantian Panjang Yang Tidak Sia – Sia

December 17, 2012



Berita diundurnya konser Guns N Roses dari hari Sabtu 15 December 2012 di Lapangan D Senayan, ke hari Minggu 16 December 2012 di Mata Elang Indoor Stadium (MEIS) Ancol, tidak membuat saya terkejut sama sekali. Persiapan mental dan segala macam langkah antisipasi memang sudah saya persiapkan jauh hari, bahkan sebelum ada kabar Guns N Roses akan bertandang ke Jakarta.

“It’s Official from @Indikapro :

Dear All,

Tonight’s Guns N’ Roses show in Jakarta at Lapangan D Senayan in officially postponed until tomorrow (Dec 160 and moved to MEIS (Mata Elang International Stadium) Indoor Stadium, Ancol. Please note that show time will be 1pm and doors are scheduled to open at 11am.

This is due to the outdoor stage at Lapangan D Senayan being damaged by the heavy rains that occurred yesterday afternoon. Despite best efforts to remedy the situation, it’s been determined that the outdoor stage does not meet the necessary safety requirements for tonight.

We apologize for the inconvenience caused by this unfortunate incident and hope that fans will understand that Guns N’ Roses want nothing more than to deliver an amazing and safe show for their loyal fans.

Ticket holders who cannot make it to the show tomorrow can request a refund at RajaKarcis.”

Petikan diatas adalah official statement dari @Indikapro mengenai diundurnya konser Guns N’ Roses pada hari Sabtu 15 December 2012.  Bagi saya dan @doniiblis ini merupakan perpanjangan waktu yang menguntungkan, mengingat saya dan dia belum memiliki tiket. Memang dasar rejeki, @doniiblis mendapatkan tiket gratis dari salah satu teman kami yang tidak mau disebut namanya, sedangkan saya? Ah, beli tiket dengan harga murah dari seorang teman yang juga tidak mau disebut namanya xD ini rejeki kami.

Saya dan @doniiblis terpisah, dia sibuk membantu teman menjual tiket, saya asyik nongkrong bareng Oom @Jecovox , Oom @JPIxxx beserta istri (halo mbak, maaf aku lupa namamu xD jangan ngambek ya kalau baca ini) , @tigawat , @Gitagitsmomo dan mbak @tunggalp seorang aktivis wanita, yang saya pertama kali kenal melalui rapat terbuka #IndonesiaTanpaFPI di Bakoel Koffie Cikini beberapa bulan lalu.

13.15pm saya dan rombongan (ciyeh) mengantri untuk masuk ke venue, sambil foto–foto ceria memamerkan wajah yang mulai kusut karena sedari pagi sudah sampai di Ancol xD saya sudah tidak memikirikan apa–apa lagi selain ingin segera menikmati konser yang sudah saya tunggu semenjak umur 9 tahun silam. Ini penantian panjang yang tidak sia–sia, begitu seru saya berkali–kali di dalam hati. Antri masuk, robek tiket, naik ke escalator, dipakaikan gelang penanda masuk, adrenaline saya makin membuncah, degup jantung tak keruan, dan saya mulai berteriak kegirangan bak orang gila setelah melihat big screen yang terpampang menampilkan wajah sang mega–brengsek, Axl Rose.

I MADE IT!! THIS IS GUNS N’ ROSES CONCERT IN FRONT OF MY EYES!!

Saya dan rombongan terlambat 1,5 lagu. Saya masih bisa menikmati potongan lirik terakhir dari Welcome To The Jungle sambil melompat dan menabrakkan diri ke orang–orang sekitar saya. Saya tidak peduli hal lain lagi selain menumpahkan segala macam ekspresi yang saya punya pada saat itu. Saya melepaskan tangan Mbak @tunggalp yang sedari tadi saya genggam dari barisan belakang, saya meluncur ke arah terdepan mosh pit tak peduli berapa banyak orang yang menyerukan protes mereka setelah saya menabrakkan diri ke mereka xD maaf ya, saya nggak bermaksud begitu, tapi ini dorongan dari dasar hati mendalam.

Saya dapat kenalan di mosh pit, namanya Kondret (kalau nggak salah inget ya) dia mengaku teman dari Mas Gede @streetbandits yang sore itu menjadi fotografer official Indikapro yang memotret semua aksi panggung Guns N’ Roses. Ah.. saya iri sama Mas Gede @streetbandits pasti asyik banget bisa melihat Guns N’ Roses dari dekat dan berhasil mengabadikan momen yang ditunggu–tunggu banyak orang :’)

Lagu keempat yang dimainkan oleh Guns N’ Roses adalah “Estranged” lagu ini sukses membuat saya menangis, benar–benar menangis gegerungan xD memalukan ya? Bodohnya lagi saya memeluk beberapa wanita yang nggak saya kenal sama sekali sepanjang lagu itu dimainkan, sekitar 9 menit 41 detik saya memeluk wanita–wanita itu sambil terus menangis (teman cowok jangan ada yang ngiri ya?) Lagu ini merupakan lagu yang memiliki ikatan emosional dengan saya, atau mungkin untuk semua fans Guns N’ Roses lainnya. Estranged sudah saya putar jutaan kali semenjak saya membeli kaset Use Your Illusion II dan sudah menjadi soundtrack wajib di hidup saya, selain lagu–lagu Guns N’ Roses yang lainnya.

Pertunjukan terus berlangsung, dan berkali– ali saya melihat Axl Rose melemparkan senyumnya yang jarang terlihat di sekian banyak konser yang sudah ia lakukan. Axl Rose was in a good mood, indeed. Asumsi saya itu diamini oleh mas @wenzrawk yang akhirnya saya temui di mosh pit bersama seorang wanita cantik (mungkin pacarnya? Saya nggak tanya soal itu sih xD)

Axl Rose membuktikan sekali lagi kepada semua orang bahwa perubahan-perubahan yang telah ia lakukan telah berhasil membuat semua orang yang hadir di MEIS terpukau dan berdecak kagum. Axl Rose menempatkan pengganti Slash, Duff, Izzy dan Adler dengan posisi dan karakter yang tepat.

Ron Bumblefoot didaulat sebagai Lead Guitar yang skillful namun minim style (sorry to say, Slash mungkin berantakan, tapi dia tetap stylish xD) lalu Richard Fortus yang sekilas kalau dilihat memiliki tulang rahang dan struktur wajah yang mirip Izzy Stradlin dan style nya yang kental dengan Rock 60’an ala Rolling Stone (dan bukannya Izzy Stradlin memiliki style yang seperti itu?) lantas mata saya tertuju ke Tommy Stinson (The Replacement & Soul Asylum) aduh.. wajahnya mirip dengan Sid Vicious muda, liar, bergairah, seksi dan Punk sekali, bukankah Duff Mckagan begitu liarnya pada masa Appetite For Destruction dan Lies? Mata saya mencari–cari sosok DJ Ashba (yang ternyata sedikit buncit xD) Ooh, no wonder kalau Nikki Sixx mengajaknya bergabung ke Sixx AM, style nya sungguh Glam Rock sekali, wajahnya cantik, kalau tambah blush on dan mascara DJ Ashba pasti akan ngalahin saya sebagai wanita deh xD nah selanjutnya adalah Frank Ferrer yang masuk menggantikan Bryan Mantia di drums, dan juga Dizzy Reed di keyboard & piano masih dengan style lama nya, setelan jas dan syal. Ada satu orang yang saya tidak lihat penampakannya yakni Chris Pitman (keyboard), dan saya pun tidak mendengar satu kalipun namanya disebut. Apa mungkin kelewatan sama saya ya?

Crowd semakin panas ketika Guns N Roses memainkan You Could Be Mine, dan big screen di belakang mereka menampilkan wanita–wanita cantik nan seksi mengenakan bikini. Kenapa nggak nampilin trailer nya Terminator jadul itu ya? Biar lengkap gitu nostalgia nya xD setelah itu Richard Fortus dapat giliran solo session sampai akhirnya Axl masuk dan memainkan pianonya, saya berharap dia akan langsung masuk ke intro November Rain, tapi nyatanya Axl memainkan satu lagu milik Pink Floyd yang berjudul “Another Brick In The Wall” orang–orang di sekeliling saya berseru keras, mengumandangkan bait lirik lagu yang sempat membuat saya ketakutan sewaktu kecil dulu, saya tertawa kalau mengingat saat itu, hahahahah..

Harapan semua crowd disitu terwujud sudah ketika Axl memainkan intro November Rain, semua tangan ke atas, melambai, semua mulut berseru tak keruan, bahkan bulu kuduk saya berdiri ketika menuliskan ini dan mengingat momen itu semalam. Dan saya menangis lagi, namun kali ini memeluk wanita temannya mas @wenzrawk yang dengan sabar memberikan pukpuk kepada saya.

Saya : “Mewek lagi deh gue mas..”
@wenzrawk: “Hahahaha, emang ini lagu cewek sih ga..” *pukpuk*

Sehabis November Rain, giliran Bumblefoot yang memainkan solo session nya, ada kejutan setelah itu sebelum masuk ke lagu berikutnya. Bumblefoot memainkan nada lagu kebangsaan Indonesia, yakni “Indonesia Raya” dan serempak semua orang di MEIS menyanyikan lagu tersebut, tangan kiri di dada, tangan kanan ke atas, ada yang mengepal, ada yang membentuk horn sign, lagi–lagi bulu kuduk saya berdiri. Walau hanya setengah lagu, setidaknya Bumblefoot memperlihatkan kepada crowd, bahwa ia menanggapi Jakarta dengan serius, dengan caranya sendiri dalam rangkaian tour mereka, memainkan “Indonesia Raya” dan crowd memujanya malam itu.

Lagu berikutnya yang dimainkan adalah Don’t Cry, sebetulnya pada malam itu saya tidak memiliki pikiran apa–apa mengenai urutan lagu tersebut, namun siang ini, sebuah twit dari Mbak @tunggalp membuat saya tercenung dan memikirkannya sejenak :

“ INDONESIA RAYA.. DON’T CRY! Begitu kira – kira pesan dari GnR kemarin.. Jd mrk lebih politislah ketimbang Sting hihi..”

Pas baca twit itu saya sontak tertawa, mengangguk mengiyakan lantas tercenung. Bukan tidak mungkin seorang Bumblefoot atau bahkan semua band member Guns N’ Roses ikut memperhatikan berita–berita seputar Negara kita tercinta ini, Indonesia, dan menjadikan momen memainkan “Indonesia Raya” tsb bagian dari rencana untuk memberikan suntikan semangat kepada seluruh rakyat Indonesia. Ah, saya mulai ngaco xD maaf ya.. Yang terpenting, jika memang Bumblefoot merencanakan hal tersebut, saya pribadi berterima kasih atas perhatiannya untuk Indonesia.

Lagu–lagu berikutnya saya nikmati dengan jingkrakan kesana–kemari, sesekali tercenung memperhatikan Tommy Stinson atau DJ Ashba, sambil mengobrol bersama mas @wenzrawk dan wanita yang bersamanya (maaf saya masih belum ingat nama mbak siapa, jangan ngambek ya mbak? xD)

Ketika Bumbleefoot dan Furtos membawa acoustic electric guitar, feeling saya setelah mereka jam session, mereka akan membawakan lagu Patience. Dan benar saja, siulan khas milik Axl segera berkumandang. Siulan yang khas, yang setelah puluhan tahun lamany masih sama, tidak tercela dan sempurna.

Penutup malam itu tidak lain dan tidak bukan adalah Paradise City, saya merasakan MEIS bergetar persis pada saat Axl meniupkan peluitnya dan melemparkannya kepada crowd di mosh pit. Semua orang berdansa, mengangkat tangannya ke udara, bernyanyi bersama, sungguh.. sekali lagi saya katakana, ini sebuah penantian panjang yang tidak sia–sia (aduh saya nangis lagi nih :’) hahahaha.

Konser berlangsung selama 3 jam penuh, dan minim keterlambatan. Kalau tidak salah hanya terlambat 30–40 menit saja, dan seorang Axl Rose tersenyum dan bercanda dengan band member lainnya selama konser berlangsung, bukti bahwa Jakarta membuatnya nyaman dan senang. Terima kasih kepada @Indikapro yang berhasil mewujudkan salah satu obsesi dan impian saya hari minggu kemarin, kalian team yang hebat! Salute!

Setelah sempat masuk ke backstage, Guns N’ Roses kembali ke stage dan melakukan penghormatan terakhir sebelum mengakhiri konser sore itu. Wajah mereka terlihat puas, senang dan bergembira selama konser berlangsung. Di akhir kata Axl mengatakan : “Thank you Jakarta, good night!” dan melemparkan stand mic nya sambil terus tersenyum lebar. Axl lupa kalau pada waktu itu masih jam setengah 5 sore xD

Berikut set list yang saya ketik sendiri selama konser berlangsung, bila ada kesalahan mohon maklum dan bisa menyampaikan kepada saya bagian mana yang perlu dikoreksi :)

1. Chinese Democracy
2. Welcome To The Jungle
3. It’s So Easy
4. Estranged
5. Mr. Brownstone
6.  Live And Let Die
7. This I Love
8. Better
9. Tommy Stinson solo session
10. Dizzy Reed solo session
11. Catcher In The Rye
12. Streets of Dreams (a.k.a The Blues)
13. You Could Be Mine
14. DJ Ashba solo session
15. Sweet Child O’ Mine
16. Richard Fortus solo session
17. Another Brick In The Wall (Pink Floyd)
18. November Rain
19. Ron Bumblefoot solo session
20. Indonesia Raya by Ron Bumblefoot
21. Don’t Cry
22. The Seeker (The Who)
23. Civil War
24. Knockin’s On Heaven’s Door
25. IRS (? Saya lupa judulnya)
26. Nightrain
27. Bumblefoot & Furtos jam session
28. Patience
29. Bumblefoot, Ashba & Furtos jam session
30. Paradise City

P.S : Big thanks to @tigawat @Jecovox @doniiblis @JPIxxx @wenzrawk @Gitagitsmomo @tunggalp dan tentunya @RenggaBNC kalian melengkapi hari paling bersejarah di dalam hidup saya, Rock N’ Roll did save our soul hippo hugs

You Might Also Like

1 comments

  1. :) :)) :))) indeed true gha, andai saja peristiwa ini terjadi sekitar 10 thn lalu, pastinya gue juga akan menangis bersama sama eloe gha..ah, betapa waktu telah menyembuhkan banyak sekali luka dan tak ada yang abadi bahkan dinginnya hujan di bulan november. time to move on and keep on rockin!!!

    ReplyDelete