Galau Berdistorsi

August 02, 2013

1. Better – Guns N Roses


Salah satu lagu yang ada di album Chinese Democracy, yang mampu membangkitkan segala macam memori pahit, getir dan manis di hidup saya. Salah satu lagu yang diciptakan oleh Axl Rose yang lagi–lagi dipenuhi dengan kemarahan, serta pembuktian diri bahwasanya ia mampu jauh lebih baik tanpa campur tangan orang lain. Padahal di balik itu semua, ia tak memiliki daya upaya untuk menghindari kesepian yang stagnan.


2. Have Faith In Me – A Day To Remember


Tidak perlu mencermati lirik di lagu ini terlalu lama, karena dari awalnya saja sudah ada penjelasan yang begitu gamblang. Ketika sudah terlalu banyak orang yang meragukan kemampuan anda sebagai seorang partner yang tepat untuk orang yang anda cintai, hanya satu yang akan membuat anda bertahan, yaitu keyakinan orang yang anda cintai terhadap anda.


3. Letters To God – Box Car Racer


Saya sudah terlalu banyak menerka ketika pertama kali membaca lirik di lagu ini. Entah lagu ini adalah curhatan dari Tom Delonge yang hendak meminta pencerahan dari Tuhan, atau sekedar fase hidup yang ia lewati ketika menemukan persimpangan iman terhadap Tuhannya.  Namun mendengarkan lagu ini berhasil membuat saya ikut berpikir, ketika semua kemungkinan- kemungkinan yang terhampar di depan mata, betulkah Tuhan telah menyiapkan 1 hal yang kepastiannya begitu mutlak untuk saya?


4. What Have You Done? – Within Temptation feat. Keith Caputo


Punya kisah cinta yang nggak kesampaian? Apalagi karena perbedaan–perbedaan yang diciptakan oleh manusianya sendiri? Saking cintanya anda dengan si pemilik perbedaan tersebut, setiap kali mengingatnya dada anda akan penuh sesak dengan seratus ribu atau bahkan jutaan pertanyaan, mengapa hal ini bisa terjadi pada anda, lantas satu–satunya hal yang ingin anda lakukan adalah membebaskan anda berdua dari perbedaan–perbedaan terkutuk tersebut dan berdaya untuk mencintai satu sama lain lagi.


5. Obvious – Blink 182


Dengan ini saya menghimbau untuk segera menjauhkan segala macam barang pecah–belah ketika anda semua mendengarkan lagu ini dalam kondisi, pikiran anda memutar kembali kenangan–kenangan pahit bersama mantan pacar atau mantan istri atau mantan suami. Terutama pada momen anda memergoki mereka sedang bercinta dengan orang lain.


6. Pelangi Semu – The Fly


Kegalauan seorang remaja di tahun 90-an yang sengaja menyibukkan dirinya mencari jati diri dan menemukan salah satu band Indonesia yang berkiblat ke U2, tertera jelas di lagu ini, membuat remaja tersebut tanpa ragu menyambangi rumah salah satu bede cims terbesar pada tahun itu di pinggiran jakarta, dan membeli paket hemat dengan uang hasil ngamennya. Dan remaja itu adalah saya, hahahahahaha..


7. Alexis On Fire – Pulmonary Archery


Jangan mengernyitkan dahi ketika melihat lagu ketujuh ini. Jangan. Komentar saja, tapi dalam hati ya, hahahahaha.. Mendengarkan lagu ini harus disertakan dengan membaca liriknya, karena memang agak sulit untuk mencari tahu apa yang George Pettit lafalkan. Distorsi yang diciptakan disini membuat saya sulit tidur dan menumpuk resah yang seakan – akan dapat meledak kapan saja.


8. Ocean Avenue – Yellowcard


“If I could find you now, things would get better. We could live this town, and run forever. Let your waves crash down on me and take me away”

Saya pernah jatuh cinta dan patah hati diiringi lagu ini. Saat itu kami berdua memiliki keinginan yang sama, meninggalkan Indonesia dan membuang semua masa lalu. Namun Tuhan berkehendak lain.


9. All I Wanted – Paramore



Saya pernah melakukan hal–hal yang persis dituliskan di lagu ini. Hahahahaha.. perasaan itu hinggap kembali ketika saya memutarkan lagu ini, sulit menghapus “rasa” yang terlanjur tinggal dan mengendap di pojokan hati saya, terhitung sejak saat itu sampai detik ini.


10. Cermin – The Telephone



The Telephone adalah salah satu band dari Purwokerto, beberapa member band tersebut adalah teman–teman baik saya. Ketika mereka memberikan link download lagu–lagu mereka, jari saya otomatis berhenti di lagu ini, dan langsung mengunduhnya. Firasat saya memang tidak pernah meleset, lagu ini sontak menampar saya yang seringkali lupa untuk “bercermin” dengan seksama. Cocok didengarkan ketika galau melanda karena melupakan jati diri yang sebenarnya.

P.S :

Galau nggak melulu menye-menye, atau begging someone's love. Buat saya galau lebih dari itu. Bingung memutuskan mau pakai celana dalam yang mana di akhir minggu menjelang lebaran ini pun sudah termasuk galau. Namun galau yang cadas itu cuma milik @doctaruby seorang *sungkem*

You Might Also Like

0 comments